Sabtu, 17 Januari 2009

BAB 6 Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis: Basis Data dan Manajemen Informasi

Berbagai konsep dasar organisasi file dan masalah pengelolaan sumber data dalam lingkungan file yang tradisional
Sistem Komputer mengorganisasikan data dalam hierarki yang dimulai dengan bit dan byte, lalu berlanjut ke field, record, file, dan basis data. Berbagai area dan kelompok fungsional yang berbeda diberikan izin untuk mengembangkan file sendiri. Seiring waktu, lingkungan file tradisional ini menimbulkan masalah-masalah, seperti redundansi data dan inkonsistensi data, ketergantungan data-program, tidak fleksibel, buruknya keamanan, serta kurangnya pembagian dan ketersediaan data.

Prinsip-prinsip sistem manajemen basis data dan fitur basis data relasional
Sistem manajemen basis data (database management system-DBMS) terdiri atas peranti lunak yang memungkinkan dilakukannya pemusatan data dan manajemen data sehingga kegiatan bisnis mempunyai sumber yang konsisten untuk semua data yang dibutuhkan. Fitur yang paling penting dari DBMS adalah kemampuannya memisahkan tampilan data secara logis dan fisik. Pengguna bekerja dengan tampilan logis. DBMS mencari informasi sehingga pengguna tidak perlu memikirkan lokasi fisiknya.
Basis data relasional adalah metode utama untuk mengorganisasikan dan memelihara data dalam sistem informasi saat ini. basis data relasional menyusun data ke dalam tabel dua dimensi dengan baris dan kolom yang disebut relasi.

Prinsip-prinsip yang penting dalam perancangan basis data

Mendesain basis data membutuhkan rancangan logis dan rancangan fisik. Rancangan logis memodelkan basis data dari sebuah perspektif bisnis. Model data organisasi seharusnya menggambarkan proses-proses bisnis dan kebutuhan pengambilan keputusan yang penting.
Basis data relasional yang dirancang dengan baik tidak akan mempunyai hubungan banyak ke banyak, dan semua atribut untuk entitas tertentu hanya akan digunakan pada entitas itu. Rancangan basis data juga memerhatikan apakah seluruh basis data atau sebagian dari basis data dapat didistribusikan kepada lebih dari satu lokasi untuk meningkatkan respons dan memperkecil kerentanan dan mengurangi biaya. Terdapat dua jenis utama dari basis data terdistribusi: basis data yang direplikasi dan basis data terpartisi.

Mengevaluasi berbagai perangkat dan tekhnologi penyediaan informasi dari basis data untuk meningkatkan kinerja bisnis dan proses pengambilan
keputusan

Berbagai alat yang tangguh tersedia untuk menganalisis dan mengakses informasi di dalam basis data. Gudang data menggabungkan data saat ini dan data terdahulu dari berbagai sistem operasional yang berbeda dalam sebuah basis data pusat yang dirancang untuk pelaporan dan analisis. Gudang data mendukung analisis data multidimensi, juga dikenal sebagai pemrosesan analitis online (online analytical processing-OLAP). OLAP merepresentasikan hubungan diantara data seperti struktur multidimensi, yang dapat dilihat sebagai kubus data dan kubus didalam kubus data, sehingga analisis data yang lebih rumit dapat dilakukan.


Menilai peran kebijakan informasi,administrasi data,dan penjaminan kualitas data dalam manajemen sumber daya data organisasional
Mengembangkan lingkungan basis data membutuhkan kebijakan dan prosedur untuk mengelola data organisasi dan juga model data dan tekhnologi basis data yang baik. Kebijakan informasi yang formal mengelola pemeliharaan, distribusi, dan penggunaan informasi didalam organisasi.
Data yang tidak akurat, tidak lengkap, atau tidak konsisten dapat menimbulkan masalah operasional dan keuangan yang serius untuk bisnis karena dapat menciptakan ketidaktepatan dalam harga produk, rekening pelanggan, dan data persediaan, yang dapat berlanjut pada diambilnya keputusan yang salah untuk bertindak. Hal ini meliputi penggunaan standar data secara keseluruhan perusahaan, basis data yang dirancang untuk meminimalisasikan inkonsistensi dan redundansi data, audit kualitas data, dan peranti lunak pembersihan data.